Selasa, 20 September 2011

tanaman jagung

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI

Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput‐rumputan dengan spesies Zea mays L. jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar, yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar udara. Akar seminal tumbuh dari radikula dan embrio. Akar adventif disebut juga akar tunjang. Akar ini tumbuh dari buku yang paling bawah, yaitu sekitar 4 cm dibawah permukaan tanah. Sementara akar udara adalah akar yang keluar dari dua atau lebih buku terbawah dekat permukaan tanah. Perkembangan akar jagung tergantung dari varietas, kesuburan tanah, dan keadaan air tanah.

Batang jagung tidak bercabang, berbentuk silinder, dan terdiri dari beberapa ruas dan buku ruas. Pada buku ruas akan muncul tunas yang berkembang menjadi tongkol. Tinggi batang jagung tergantung varietas dan tempat penanaman, umumnya berkisar 60‐300 cm.

Daun jagung memanjang dan keluar dari buku‐buku batang. Jumlah daun terdiri dari 8‐48 helaian. Tergantung varietasnya. Daun terdiri dari tiga bagian, yaitu kelompok daun, lidah daun, dan helaian daun. Kelompok daun umumnya membungkus batang. Antara kelompok dan helaian terdapat lidah daun yang disebut liguna. Liguna ini berbulu dan berlemak. Fungsi liguna adalah mencegah air masuk kedalam kelompok daun dan batang.

Bunga jagung tidak memiliki petal dan sepal sehingga disebut bunga tidak lengkap. Bunga jagung juga termasuk bunga tidak sempurna karena bunga jantan dan betina berada pada bunga yang berbeda. Bungan jantan terdapat di ujung batang. Adapun bungan betina terdapat di ketiak daun ke‐6 atau ke‐8 dari bunga jantan.

Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat 200‐400 biji. Biji jagung terdiri dari tiga bagian. Bagian paling luar disebut paricarrp. Bagian atau lapisan kedua yaitu endosperm yang merupakan cadangan makanan biji. Sementara bagian paling dalam yaitu embrio atau lembaga.

Banyak metode untuk mengevaluasi kesuburan tanah didasarkan pada observasi atau pengukuran parameter pertumbuhan tanaman yang sedang tumbuh. Metode-Metode seperti ini mempunyai banyak keunggulan karena tanaman berfungsi sebagai indikator dari semua faktor pertumbuhan dan merupakan produk yang dituju oleh petani penanamnya.

GEJALA DEFISIENSI UNSUR HARA PADA TANAMAN JAGUNG

Gejala kahat hara yang timbul disebabkan karena kebutuhan hara tidak terpenuhi baik dari tanah maupun dari pemberian pupuk. Tanaman kekurangan unsur hara tertentu, maka gejala defisiensi yang spesifik akan muncul. Metode visual ini sangat unik karena tidak memerlukan perlengkapan yang mahal dan banyak serta dapat digunakan sebagai penunjang informasi yang sangat penting untuk perencanaan pemupukan pada musim berikutnya. Kahat hara yang dapat dideteksi dini dapat diatasi dengan penambahan pupuk.


KAHAT NITROGEN (N)

Pada tanaman masih muda seluruh permukaan daun berwarna hijau kekuningan. Daun berwarna kuning pada ujung daun dan melebar menuju tulang daun. Warna kuning membentuk huruf V. Gejala nampak pada daun bagian bawah, karena N sifatnya mobil dalam tanaman, gejala kahat N ini berangsur-angsur akan merambah ke daun-daun di atasnya. Daun tua akan mati dan tanaman yang kekurangan N akan tumbuh kerdil, pembungaan terlambat, dan pertumbuhan akar terbatas sehingga produksi rendah.



Gambar Gejala Kahat N :
Warna kuning membentuk huruf V di sekitar tulang daun,
terutama daun bagian bawah


KAHAT FOSFOR (P)

Kahat fosfor umumnya sudah tampak waktu tanaman masih muda. Gejala awal dimulai dengan daun yang berwarna ungu-kemerahan. Hasil tongkol menunjukkan tongkolnya kecil dengan ujung janggel melengkung. Suhu tinggi dan udara kering dapat menyebabkan kahat P, meskipun P dalam tanah cukup. Kahat P menyebabkan pemasakan biji menjadi lambat dan produksi rendah.



Gambar Gejala Kahat P :
Pinggir daun berwarna ungu-kemerahan mulai dari ujung ke pangkal daun,
terutama nampak pada daun bagian bawah


KAHAT KALIUM (K)

Kahat kalium dimulai dengan warna kuning atau kecoklatan sepanjang pinggir daun pada daun tua. Warna tersebut akan berkembang ke arah tulang daun utama dan pada daun-daun di atasnya. Gejala umum kahat K lainnya adalah warna coklat tua pada buku batang bagian dalam dan dapat diketahui dengan mengiris batang secara memanjang. Ukuran tongkol kadang-kadang tidak terlalu dipengaruhi seperti halnya pada kahat N dan P, tetapi biji-biji pada jagung tidak berkembang dan tongkol jagung memiliki banyak klobot dengn biji sedikit sebagai akibat kahat K.



Gambar Gejala Kahat K :
Warna kuning membentuk huruf V terbalik pada pinggir daun,
terutama daun bagian bawah.


KAHAT BELERANG (S)

Kahat belerang tampak pada daun muda yang berwarna hijau muda dengan pertumbuhan yang terhambat. Sering dijumpai pada tanah berpasir atau tanah dengan bahan organik rendah.


Gambar Gejala Kahat S :
Pangkal daun berwarna kuning
nampak pada daun yang terletak di dekat pucuk


KAHAT MAGNESIUM (Mg)

Kahat magnesium menyebabkan timbulnya warna keputihan sepanjang kanan dan kiri tulang daun pada daun tua dengan warna keunguan sepanjang pinggir daun. Gejala ini dapat merupakan indikasi bahwa tanah tersebut masam, terutama timbul pada tanaman muda dengan pengolahan tanah yang kurang intensif. Pemberian dolomit dapat mengatasi masalah kahat Mg ini pada tahun-tahun berikutnya.



Gambar Gejala Kahat Mg :
Warna keputihan sepanjang tulang daun pada daun tua
dengan warna merah keunguan sepanjang pinggir daun


KAHAT SENG (Zn)

Kahat Seng (Zn) ditandai oleh garis-garis klorotik yang paralel dengan tulang daun utama pada daun muda, ruas pendek dan tanaman kerdil.

KAHAT BORON (B)

Tanaman tanpa tongkol atau tongkolnya steril pada pertanaman dengan populasi tinggi.

KAHAT TEMBAGA (Cu)

Daun pucuk mengering atau melilit.


GEJALA PADA AKAR
1. Akar yang banyak dan dalam dari tanaman menunjukkan tanaman sehat.



2. Fosfor pada awal pertumbuhan menyebabkan perkembangan akar tidak sempurna.




3. Tanah masam menyebabkan akar nagian bawah berubah warna dan busuk, terutama pada akar penunjang yang tumbuh pada buku ketiga dan keempat.



4. Kerusakan karena zat kimia menyebabkan akar tidak berkembang.



GEJALA PADA BATANG





1. Batang yang sehat mempunyai ukuran normal. Batang tersebut bila dipotong memanjang akan terlibat bagian dalam batang berwarna keputihan dan sehat.

2. Tanaman perlu dipupuk. Kalium apabila batang dipotong menunjukkan warna coklat pada bukunya.

3. Kahat Fosfor mempunyai batang yang lemah dan kecil, kadang-kadang tanaman tidak membentuk tongkol atau tongkolnya kecil. Pada daun tua berwarna ungu.

4. Tanaman jagung membentuk anakan bila tanaman dipupuk terlalu banyak Nitrogen pada awal pertumbuhannya.

5. Gejala serangan penyakit pada batang juga menyebabkan timbulnya ikatan pembuluh yang berwarna kehitaman pada batang bagian atas dengan warna yang lebih gelap pada bantang bagian bawah. Busuk pada batang bagian dalam menyebabkan tanaman cepat mati dan batangnya patah. Tongkolnya mengecil dengan banyak kelobot dan bijinya ringan.

GEJALA PADA TONGKOL

1. Tongkol normal yang mendapat cukup pupuk dan berproduksi tinggi, beratnya sekitar 150-225 gram. Ujung kelobot tidak penuh berisi biji.




2. Tongkol besar yang beratnya lebih dari 225 gram dengan biji yang memenuhi ujung kelobot merupakan indikasi bahwa populasi tanaman terlalu sedikit untuk mencapai produksi yang menguntungkan.




3. Tongkol kecil menunjukkan bahwa tanahnya kurang subur, populasi tanaman terlalu banyak atau ada masalah lainnya.




4. Kahat Kalium menyebakan ujung tongkol tidak berbiji penuh, bijinya jarang dan tidak sempurna.




5. Kahar Fosfor mengganggu persarian dan pembentukan biji. Tongkolnya kecil, sering bengkok dengan pembentukan biji yang tidak sempurna.




6. Rambut hijau saat tongkol masak menunjukkan bahwa tanaman terlalu banyak dipupuk Nitrogen.



Referensi :
Identifikasi Gejala Kekurangan Unsur Hara pada Tanaman Jagung. 2010. BPTP NTB.
Teknik Budidaya Tanaman Pangan. Anonim.
Usaha Tani Jagung. Rahmat Rukmana. Penerbit Kanisius.

Minggu, 13 Maret 2011

permeabilitas

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Telah kita semua ketahui, permeabilitas tanah adalah kemudahan media sarang mengalirkan air atau fluida lainya melalaui pori – pori tanah ada juga pendapat lain yaitu permeabilitas tanah adalah kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh. Mengetahui tentang seluk beluk dari permeabilitas tanah sangat penting sekali bagi beberapa aspek pertanian. Untuk mengetahui lebih dalam tentang permeabilitas inilah kami melakukan praktikum ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum yang telah kami lakukan adalah :
1. Untuk membuktikan bahwa tanah- tanah yang memiliki kandungan partikel liat , debu dan pasir yang berbeda mempunyai kemampuan yang berbeda pula dalam menahan air.
2. Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi permeabilitas tanah
3. Untuk mengetahui factor apa saja yang dipengaruhi permeabilitas tanah



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian permeabilitas
1. permeabilitas tanah adalah kemudahan media sarang mengalirkan air atau fluida lainya melalaui pori – pori tanah.
( Anonymous,2010 )
2. permeabilitas tanah adalah tingkat kesarangan tanah yang dilalui aliran massa air atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah
( Hanafiah, 2005 )
3.permeabilitas tanah adalah kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh.
( Anonymous, 2010 )
4.permeabilitas tanah adalah kemampuan untuk mentransfer air atau udara. Biasanya diukur dengan istilah jumlah air yang mengalir melalui tanah dalam waktu yang tertentu dan ditetapkan sebagai inci/jam
( wanihadi utomo, 1985 )
2.2 Faktor – factor yang mempengaruhi Permeabilitas
a. Tekstur tanah
tanah yang berstruktur berpasir, maka permeabilitas tinggi karena pori-porinya banyak,sebaliknya bila tanah bertekstur liat maka permeabilitas tanahnya memiliki pori-pori yang kecil.
b. Struktur tanah
tanah yang memiliki struktur granuler maka permeabilitasnya tinggi karena pori-porinya banyak.sebalinya tanah yang memiliki struktur yang mantap maka memiliki pori-pori mikro yang banyak sehingga permeabilitasnya rendah.
c. Porositas
jika dalam tanah tersebut porositasnya banyak ( dalam hal penjumlahan antara pori makro dengan pori mikro ) maka permeabilitasnya tinggi,karena ruang pergerakan airnya akan lebih banyak.

d. gravitasi
dalam hal ini gaya gravitasi merupakan hal yang penting,karena bila gravitasi tidak ada maka permeabilitas tanah tidak ada
e. Viskositas
adalah derajat kekentalan cairan,jadi semakin kental cairan maka air yang mengalir pada tanah akan lambat maka permeabilitasnya lambat.

2.3 Faktor yang dipengaruhi permeabilitas tanah
a. Drainase
permeabilitas tinggi drainase pun ikut tinggi karena pori-pori makronya banyak.
b. Infiltrasi
Infiltrasi adalah proses resapnya air ke dalam tanah. Infiltrasi tinggi maka permeabilitasnya ikut tinggi karena daya menahan airnya rendah.
c. Evaporasi
merupakan proses penguapan. Evaporasi rendah maka permeabilitasnya akan tinggi karena daya menahan airnya tinggi.
d. Erosi
bila tanah yang bertekstur liat, maka erosinya rendah dan permeabilitasnya akn rendah juga, karena mamiliki pori – pori yang kecil.

kosistensi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Konsistensi adalah suatu sifat yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – partikel tanah. Pengolahan tanah yang tepat sangat membantu keberhasilan pertanaman yang diusahakan . pengolahan tanah untuk media pertumbuhan dan perkembangan tanaman sebaiknya dilakukan pada keadaan air yang tepat, yaitu tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Hal ini dimaksudkan agar tidak merusak struktur tanah.
Sehingga dalam praktikum ini dibahas mengenai bagaimana konsistensi tanah pada masing-masing jenis atau struktur tanah. Adapun yang dibahas yaitu berkaitan dengan perhitungan kadar air yang ada pada tanah. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan persentase kadar air dari suatu tipe tanah tertentu. Dalam hal ini juga dapat memahami hubungan dari konsistensi tanah terhadap porositas, aliran air, pengolahan tanah,mudah tidaknya akar menembus tanah dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai penetapan konsistensi dengan menggunakan metode kualitatif, maka dari itulah praktikum konsistensi tanah ini dilakukan.

1.2 Tujuan
1. Menentukan konsistensi tanah secara kualitatif yaitu penentuan ketahanan massa tanah terhadap remasan, tekanan atau pijatan tangan pada berbagai kadar air tanah
2. Menggambarkan konsistensi tanah tergolong tanah lepas, lunak, keras, gembur, teguh, lekat atau plastik.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi konsistensi
a. Konsistensi tanah adalah suatu sifat yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – partikel tanah
( Kurniawan. 2007 )
b. Konsistensi tanah adalah istilah yang berkaitan dengan kandungan air yang menunjukkan manifestasi gaya – gaya fisika yakni kohesi dan adhesi yang bekerja didalam tanah pada kandungan air yang berbeda – beda
( Halim,1986 )
c. Konsistensi tanah adalah massa yang digunakan untuk mendeskripsikan daya tahan tanah pada berbagai macam kelembaban yang disebabkan oleh tekanan mekanik atau memanipulasinya.
( Nyle.C.Brady )

2.2 Macam – macam konsistensi tanah
Menurut penentuan dilapangan :
a. Konsistensi basah, diamati pada saat tanah dalam keadaan basah atau berada diatas kapasitas lapangan terdiri dari :
- Kelekatan adalah keadaan adhesi tanah terhadap bahan lain berdasarkan kelekatan bahan tanah jika diotekan antara ibu jari dan telunjuk , antara lain : tidak lekat, agak lekat,lekat dan sangat lekat.
- Plastisitas adalah kemampuan bahan tanah untuk diubah bentuknya karena pengaruh tekanan danm tetap pada bentuk semula meskipun tekanan telah dilepaskan, antara lain :
a. Tidak lekat: tidak dapat digulung,
b. agak lekat: dapat dibuat ttapi mudah rusak,
c. liat: dapat dibuat dan mudah dibentuk,
d. sangat liat : mudah dibuat
b. Konsitensi lembab, diamati pada kondisi kandungan legas kurang lebih antara kering angin dan kapasitas lapangan , dengan cara diremas sampai tanah agak lembab, antara lain :
a. Lepas – lepas : bahan tanah tidak mampat
b. Sangat gembur : mudah hancur
c. Gembur : dipijat dengan liat baru hancur
d. Teguh : dipijat sukar hancur
e. Sangat teguh : ditekan kuat hingga jari sakit
f. Luar biasa teguh : dengan bantuan alat baru hancur
c. Konsitensi kering diukur dengan cara memecahkan agregat dalam keadaan kering angin menggunakan ibu jari dan telunjuk atau tangan, antara lain :
a. Lepas – lepas : masa tanah tidak terikat sama sekali
b. Lunak : ditekan sedikit hancur, lemah
c. Agak keras : tahan dipijat, dapat digores dengan kuku.
d. Keras : dipijat tidak bereaksi, dapat digores dengan kaca
e. Sangat keras : tidak bias patah, data digores dengan besi
f. Luar biasa keras : bongkahan batu bias dengan dipukul palu geologi

• Menurut penetapan dilaboratorium :
Konsitensi ditetapkan secara langsung dilaboratirium berdasarkan angka atterberg, berikut ini batas konsitensinya, antara lain :
a. Batas cair ( BC ) adalah kandungan legas tanah pada saat tanah dapat mengalir tanpa tekanan, dibawah standar getaran
b. Baatas Lekat ( BL ) adalah kandungan legas pada saat masih kering yang dibasahi secara perlahan dan mulai melekat pada logam.
c. Barasd gulung ( BG ) adalah kandungan legas pada saat keliatan mulai terasa dan tanah dapat dibentuk sesuai dengan yang dikehendaki.
d. Batas berubah wrna ( BBW ) adalah kandungan legas tanah pada saat pasta mulai kering karena massih ada air kapiler.
( Susanto. 2005 )

2.3 Metode Pengukuran konsistensi tanah
(1) Secara kualitatif
dilakukan di lapangan dalam deskripsi profil tanah. Cara-nya dengan jalan memijit di antara ibu jari dan Cara menetapkan kosistensi tanah ada dua cara yaitu: telunjuk, atau dilakukan dengan menggunakan pnetrometer. Pengamatan dengan menggunakan alat pnetrometer, memberi hasil kuantitatif, nilainya dinyatakan dalam kg/cm3 .Penetrometer – mengamati seberapa keras tanah, hal ini sama dengan pengaruh akar tanaman. Tanah memiliki konsistensi sangat lemah, hanya ada gaya kecil diantara partikel. Maka roda modil mudah menekan pasir dan terjebak dalam pasir
(2) Secara kuantitatif,
dikerjakan di laboratorium. Penentuan konsistensi tanah dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan angka-angka “ATTERBERG
( Anonymaos, 2010 )
2.4 Faktor mempengaruhi konsistensi tanah
a. Tekstur tanah
Bila teksturnya pasir maka konsistensinya rendah, bila liat konsistensinya tinggi. Semakin halus tekstur tanahnya maka konsistensinya tinggi sehingga daya tarik partikelnya semakin besar juga daya mengikat airnya juga besar.
b. Kadar air
Bila kadar air tinggi dan mempunyai batas tertentu maka konsistensi tanah akan menurun. Yang semua itu disebabkan kondisional tanah jenuh. Denganya kadar air kita dapat menentukan kelekatan dan kemampatan konsitensi tanahn ad
c. Bahan Organik
Fungsi dari bahan organic adalah mengandung agregat tanah. Bahan organic yang tinggi akan meningkatkan daya tahan air dan nilai konsistensinya tinggi.
d. Struktur
Bila semakin mantap strukturnya maka konsistensinya semakin tinggi. Struktur merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah terjadi dikarenakan debu, liat dan pasir terikat menjadi satu. Misalnya pada struktur granuler yang memiliki ruang pori besar, maka konsistensi tanahnya rendah.
2.5 Faktor dipengaruhi konsistensi
a. Perakaran
Bila konsistensinya tinggi atau teguh maka akar akan sukar untuk menembus tanah
b. Infiltrasi
Bila konsistensinya rendah maka infiltrasinya akan tinggi.
c. Pengolahan
Bila konsistensinya rendah maka pengolahan tanah akan menjadi mudah ( gembur ),material tanah dapat dipecah dengan tekanan lemah dan mudah hancur menjadi butiran lepas, sehingga terdapat banyak pori – pori udara . sedangkan konsistensi tanah yang teguh m,aterial tanahnya sulit pecah sehingga membutuhkan pengolahan tanah yang lebih sulit.
d. Porositas
Bila konsistensinya tinggi maka porositasnya juga rendah karena banyak pori- porinya.

struktur tanah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur tanah adalah gumpalan kecil dari butir – butir tanah , gumpalan ini terjadi dikarenakan debu , liat dan pasir menjadi satu karena ada perekat – perekatnya, yang mana struktur ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan tanah sebagai media tanam. Dalam praktikum ini praktikan dilatih untuk mampu mengenali struktur tanah secara tepat dan cepat. Dalam praktikum ini membahas mengenai jenis – jenis struktur tanah, dengan cara mengukur panjang , lebar dan tinggi dari struktur tanah tersebut. Dalam hal praktikum ini juga praktikan dapat memahami factor – factor apa saja yang mempengaruhi struktur tanah seperti Bahan organik, Aktivitas Makhluk Hidup, Tektur tanah, Perakaran tanaman, Erosi dan Bahan Induk serta implikasi dari macam – macam struktur tanah terhadap berbagai hal praktis seperti : porositas, aliran air, pengolahan tanah,mudah tidaknya akar menembus tanah dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai struktur tanah inilah maka praktikum struktur tanah ini dilaksanakan.

1.2 Tujuan
a. Agar dapat mengenali tentang struktur tanah
b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk struktur tanah dan sifat pencirinya.
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menpengaruhi pembentukan sruktur.
d. Untuk menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang dipengaruhi oleh stuktur tanah
e. Untuk mengetahui hubungan korelasi dari stuktur tanah terhadap bidang
pertanian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jurnal Struktur Tanah ( 2 Dianalisis )

Dalam jurnal yang saya baca. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat. Dalam tinjauan morfologi, struktur tanah diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer menjadi satu kelompok partikel (cluster) yang disebut agregat, yang dapat dipisah-pisahkan kembali serta mempunyai sifat yang berbeda dari sekumpulan partikel primer yang tidak teragregasi. Dalam tinjauan edafologi, sejumlah faktor yang berkaitan dengan struktur tanah jauh lebih penting dari sekedar bentuk dan ukuran agregat. Dalam hubungan tanah dengan tanaman, ukuran pori, stabilitas agregat, kemampuan teragregasi kembali saat kering, dan kekerasan (hardness) agregat jauh lebih penting dari ukuran dan bentuk agregat itu sendiri. De Boodt (1978) menyatakan bahwa struktur tanah berpengaruh terhadap gerakan air, gerakan udara, suhu tanah dan hambatan mekanik perkecambahan biji serta penetrasi akar tanaman. Karena kompleknya peran struktur, maka pengukuran struktur tanah didekati dengan sejumlah ukuran antara lain bentuk dan ukuran agregat, agihan ukuran agregat, stabilitas agregat, persentase agregasi, porositas (BV, BJ), ukuran pori, dan kemampuan menahan air (Amezketa et al., 1996; Verplancke, 1993; De Boodt, 1978; Baver et al., 1972; Kemper & Chepil, 1965). Kemper & Chepil (1965) dan Baver et al. (1972) menyatakan ukuran agregat dan stabilitasnya berkaitan dengan kepekaan struktur tanah terhadap erosi baik erosi angin maupun erosi air.
(Suci Handayani & Bambang Hendro Sunarminto,2002)

Struktur tanah adalah penyusunan zarah-zarah tanah individual satu terhadap yang lain menjadi suatu pola. Struktur tanah adalah susunan pori-pori tanah kecil, sedang dan besar dalam suatu pola .Struktur tanah bukan merupakan faktor tumbuh tanama tetapi berpengaruh terhadap semua factor pertumbuhan tanaman, seperti dalam hal pemasokan air,aerasi, ketersediaan hara, kegiatan mikrobia,penembusan akar dll.
(Dwi Priyo Ariyanto,2010)

2.2 Bentuk Struktur Tanah dan Sifat Pencirinya
a. Bentuk lempeng
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 1 mm - Halus : 1-2 mm - Sedang : 2-5 mm - Kasar : 5-10 mm - Sangat kasar : > 10 mm
- Terdapat pada lapisan padas liat
b. Bentuk Prisma
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 10 mm - Halus : 10-20 mm - Sedang : 20-50 mm - Kasar : 50-100 mm - Sangat kasar : > 100 mm
- Berada pada daerah beriklim kering
c. Bentuk Gumpal Bersudut
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 5 mm - Halus : 5- 10 mm - Sedang : 10-20 mm - Kasar 20-50 mm - Sangat kasar : > 50 mm
- Pada daerah beriklim basah
d. Bentuk Gumpal Membulat
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 5 mm - Halus : 5-10 mm - Sedang : 10-20 mm - Kasar : 20-50 mm - Sangat kasar : > 50 mm
- di daerah dengan iklim basah
e. Bentuk Tiang
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 10 mm - Halus : 10-20 mm - Sedang : 20-50 mm - Kasar : 50-100 mm - Sangat kasar : > 100 mm
- Tanah pada daerah beriklim kering
f. Bentuk Glanuler
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 1 mm - Halus : 1-2 mm - Sedang : 2-5 mm - Kasar : 5-10 mm - Sangat kasar : > 10 mm
g. Bentuk Remah
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 1 mm
- Halus : 1-2 mm
- Sedang : 2-5 mm
- Kasar : 5-10 mm
- Sangat kasar : . 10 mm
- Berbentuk bulat sangat porous,
(Hardjowogono, 2003)

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Struktur Tanah
Adapun factor – factor yang mempengaruhi pembentukan struktur tanah adalah :
1.Bahan organic
Yang mana dalam pembentukan struktur tanah ini bahan organic berfungsi sebagai perekat atau lem.
2.Aktivitas makhluk hidup
Bila didalam tanah banyak aktifitas makhluk hidupnya,maka tanah akan menjadi gembur dan akibatnya struktur tanah menjadi lemah.
3.Tekstur
Tekstur menunjukan perbandingan relatif pasir, debu dan liat dalam tanah. Tekstur juga menunjukan keadaan kasar atau halusnya suatu tanah itu,dari penjelasan diatas dilihat. hubungan antara struktur dengan tekstur tanah yaitu tekstur tanah sangat butuh peran dalam menentukan struktur tingkat kesulitan dan kemudahan daya oleh tanah dan drainase tanah. Tanah yang kemantapan rendah makin mudah diolah karena kandungan liatnya sedikit dan sebaliknya. Tekstur tanah dengan struktur tanah erat sekali hubungannya. Sebagai contohnya, bila tekstur tanahnya pasir maka struktur tanahnya granuler.
4.Perakaran
Akar berfungi untuk mendukung berdirinya tanaman dan mengangkut serta menyerap air dan zat – zat makanan dari dalam tanah. Bila akar tanaman tersebut kuat maka akan mengubah struktur dari tanah tersebut, yang semula gumpalan menjadi gumpal bersudut.
5.Organisme
Dalam hal ini sama saja dengan factor aktivitas makhluk hidup, yakni bila di dalam tanah banyak terdapat organisme maka tanah menjadi gembur dan berakibat pada struktur tanahnya yang menjadi lemah.
6.Bahan Induk
Bahan organik mempunyai sifat mengikat, memperbesar kemungkinan penggumpalan yang mencirikan pada agregat individual. Bahan organik berperan sebagai perekat partikel-partikel tanah sehingga jika bahan tersedia dalam jumlah banyak partikel tanah sehingga mudah menyatu dan dapat dibentuk srtuktur egregat yang kuat kemantapannya.
7.Erosi
Tanah selalu peka terhadap erosi air. Bahan hasil erosi mungkin diendapkan di lembah-lembah sungai untuk menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin terangkut sampai ke laut. Sehingga bila struktur tanahnya tidak mantap maka erosi akan terjadi.
2.4 Faktor yang Dipengaruhi Struktur Tanah
Adapun factor – factor yang dipengaruhi struktur tanah adalah :
1.Perakaran
Misalnya bila struktur tanahnya mantap maka akar akan sulit menembus.
2.Porositas
Pori besar menyediakan aerasi, infiltrasi dan drainasi,pori sedang memberikan kemudahan bagi penghantaran air, pori kecil sebagai tandon air yang dapat
dimanfaatkan oleh tanaman.
3.daya menahan air
Bila strukturnya memiliki pori yang halus maka tanah memiliki daya menahan air yang lebih sedikit pula.
4.pertumbuhan tanaman
Struktur tanahnya mantap maka akar akan sulit menembus,maka pertumbuhan tanaman akan sulit dan membutuhkan pengolahan tanah yang keras.

Jumat, 11 Maret 2011

tekstur tanah

bab 1
pendahuluan

latar belakang
tanah merupakan suatu sistem yang sangat kompleks yang dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu fisik, kimia, dan biologi. tanah yang dengan istilah lain disebut pedosfera yang berada diatas permukaan ini merupakan panduan dari beberapa bagian penyusun. enpat bagian pnyusun tanah yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. salah satu sifat penting dari tanah adalah tekstur tanah.
tekstur tanah menunjukan kasar atau halusnya suatu tanah. tekstur tanah merupakan perbandingan relatif pasir, debu, dan liat atau kelompok partikel yang lebih kecil dari kerikil. tekstur tanah sering berhubungan langsung dengan permeabilitas,daya tahan memegang air, aerase, serta kesuburan tanah.

tujuan
1. mahasiswa lebih mudah mempelajari tekstur tanah berdasarkan pengklompokan yang ada
2. mahasiswa dpt mendeskripsikan tekstur tanah dari berbagai wilayah yang ada fi sekitar.,

manfaat
1. menambah wawasan dari tekstur tanah yang di pelajari oleh mahasiswa
2. memberi pengetahuan tentang keanekaragaman tekstur tanah yang terdapat di permukaan bumi

bab 3
hasil dan pembahasan

3.1 analisis tekstur
menurut jurnal tekstur tanah adalah suatu karakteristik salah satu karakteristik yang perlu di amati karena berkaitan dengan pemilihan tanaman karena tiap tanaman memiliki jenis yang berbeda untuk menjadi tempat tumbuhnya.

3.2 macam-macam tekstur tanah
1. pasir : tanah dalam keadaan tidak saling berikatan, nampak butir-butiran
tunggal
2. gelu : kandungan psir, debu dan liat hampir sama maka tanah mudah
di bentuk memanjang namun akan retak apabila dibengkokan
3. tanah pasiran : kapasitas menahan air rendah, kapasitas adsorbsi rendah,
kandungan hara rendah, dan sangat baik untuk sistem perakaan.
4. pasir geluhan : cukup mengandung unsur debu dan lempung untuk menjadikan tanah
yang bersifat kohesi.
5. tanah debuan : memiliki sifat antara lempung dan pasir
6.tanah lempungan: kapasitas air tinggi, drainase buruk, penyerapan air tinggi,
banyak unsur hara, dan sukar untuk di olah

3.3 perbadaan tekstur utama
fisik :
pasir :
- memiliki ciri terasa kasar apabila dipegang
- berbutir
- tidak lengket
- tidak bisa d bentuk bola atau gulungan
debu :
* terasa tidak kasar
* masih terasa berbutir
* agak melekat
* dapat di bentuk bola
liat :
- terasa berat
- halus
- sangat lekat
- dapat dibentuk bola dengan baik
- agak sulit menyerap air

kimia
pasir :
- cenderung berisi s dan O2
debu :
- dapat melepaskan Ca, Mg, dan K
liat :
- mineral sekunder hasil dari sintosis mineral primer

biologi
pasir :
- tergantung dari komposisi bahan induk dan mineral serta pelapukan
debu :
- tergantung dari komposisi bahan induk dan mineral serta pelapukan
liat :
- lebih bnyak mikroorganisme sehingga meningkatkan kesuburan

3.5 faktor yang mempengaruhi dan di pengaruhi tekstur tanah

3.5.1 faktor yang mempengaruhi:
1. bahan induk : komponen paling penting sebagai penyusun tanah
2. topografi : semakin tinggi tempat maka penyusunan bahan organik berbeda
3. bahan organik : sisa tanaman dan hewan yang mengalami proses pelapukan
4. pengolahan tanah : pengolahan tanah akan mempengaruhi pasir, debu, liat

3.5.2 faktor yang dipengaruhi :
*organisme : organisme yang hidup didalam tanah, terdiri atas flora dan fauna tanah
*porositas : perbandingan ruang pori dalam tanah
*kosistansi: ketahanan bentuk tanah di pengaruhi oleh bntuk tanah

Senin, 17 Januari 2011

Riedl Umumkan Skuad Pra-Olimpiade





Yongki (mailman-sda)

Jakarta - Alfred Riedl akhirnya resmi mengumumkan 26 nama pemain yang akan membela Indonesia di Pra-Olimpiade. Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan, seperti yang sudah bisa ditebak, tak termasuk di antaranya.

Pengumuman pemain tersebut dilakukan Riedl setelah berdiskusi dengan para asistennya dan daftar namanya langsung diumumkan di situs resmi PSSI. Di antara ke-26 nama itu, tiga di antaranya adalah mereka yang memperkuat Indonesia di Piala AFF lalu: Kurnia Mega, Okto Maniani dan Yongki Aribowo.

Di dalam daftar pemain itu termasuk juga Ruben Warbanaran. Namun nama terakhir ini masih menunggu proses untuk menjadi WNI dan mendapatkan paspor Indonesia.

Seleksi ini sudah dilakukan Riedl sejak 7 Januari lalu, dan seperti sudah diketahui, dua nama yang kini bermain di LPI, Irfan dan Kim, dipastikan tak masuk ke dalam skuad.

Para pemain yang terpilih akan mengikuti pelatnas pada tanggal 24 Januari 2011 sebelum melakoni laga melawan Turkmenistan pada 23 Februari.

Berikut adalah pemain terpilih untuk Pra-Olimpiade 2012 :

1. Kurnia Mega (Arema)
2. Arditani Ardiyasa (Persija)
3. Muhamad Ridwan (Persita)
4. Abdul Hamid Mony (Persiba)
5. Safri Umi (Persiraja)
6. Diaz Angga Putra (Persib)
7. Ahmad Farizi (Arema)
8. Gunawan Dwi Cahyo (Sriwijaya FC)
9. Rahmat Latif (Sriwijaya FC)
10.Fachrudin (PSS)
11.Septia Hadi (PSPS)
12. Okto Maniani (Sriwijaya FC)
13. Dendi Santoso (Arema)
14. Egi Melgiansyah (Pelita Jaya)
15. Hendro Siswanto (Persela)
16. Ramdani Lestaluhu (Persija)
17. Nasution Karubaba (Perseman)
18. Engelberth Sani (Pelita Jaya)
19. Johan Yoga (Persib)
20. Rishadi Fauzi (Persita)
21. Aris Alfiansyah (Persela)
22. Titus Bonai (Persipura)
23. Risky Novriansyah (Persijap)
24. David lali (Persipura)
25. Yongki Ariwibowo (Arema)
26. Ruben Warbanaran (masih dalam proses wni & paspor indonesia)
( roz / a2s )

Jumat, 14 Januari 2011

Tutorial Vector Corel Draw: Tips Mudah Menggambar Kartun Wajah

Setelah dibuka corelnya, sampeyan buat deh mata, hidung, mulut dan mukanya. Lalu beri warna mukanya dengan warna pertengahan (kayak abad aja ndop!). Maksudnya itu warna yang nggak terang amat dan nggak gelap amat. Soalnya nanti bagian gelap terangnya kita memakai teknik tersendiri. Oke.. nurut aja apa kataku.. hahaha..
Seperti ini nih yang saya maksud…
Tutorial vector (Bjork)
Nah, kalau sudah jadi begitu, sampeyan sekarang berfikir masalah pencahayaannya. Pasti pada ribet kalau mikir masalah itu. Soalnya butuh kesensitifan mata dan rasa. halah. Ya pokoknya lumayan susah dah. Tapi mas ndop punya tips mudah!
Tipsnya adalah, sampeyan buka adobe photoshopmu. Lalu buka/open gambar yang mau divectorkan. Hanya dengan mengeklik Image > Adjustments > Posterize . Dan mengisikan angka 2 (dua) di levelsnya. Sampeyan sudah selesai.
Kayak gini lhooo…
posterize photoshop level 2
Sampeyan bisa atur atur sendiri levelsnya berapa. Semakin besar angkanya, semakin detail pencahayaannya. Tapi kalau terlalu detail, menurut saya artistiknya akan berkurang kalau pakek bantuan photoshop begini.
Nah, setelah itu. Sampeyan gambar deh pencahayaannya. Kita sepakati akan memakai 3 warna di kulitnya. Otomatis kita memiliki: Gelap, sedang/normal dan terang.
Nah, karena tadi levelsnya kita pilih 2, maka sudah pas banget tuh. Lihat warna oranye/merah. Lalu warna kuning trus warna putih. Tiga warna khan? Kita jadikan warna merah sebagai warna gelap, warna kuning sebagai warna normalnya trus warna putih sebagai warna terangnya.
Oke.. sekarang kita gambar warna gelapnya dulu.
menggambar/trace bagian gelapnya
menggambar yang merahnya dulu ya. Itu bagian yang gelap.
Setelah selesai dan tertutup kurvanya. Saatnya memberi warna. Nah, cara memberi warna cukup mudah, pilih warna yang lebih tua tapi senada dengan warna kulitnya. Lalu buat transparant 50 persen (default).
Contoh di atas adalah memakai warna untuk:
  • Kulit normal adalah RGB, dengan rincian: R = 233; G = 194; B = 152
  • Kulit gelap adalah CMYK, dengan rincian: C = 2; M = 30; Y = 49; K = 10
    Kalau susah, pilih salah satu warna tua di color pallette (CMYK atau RGB) yang senada dengan warna kulit normalnya, lalu kalau ketuaan, tinggal ditransparansi. Kalau nggak mau pakek transparansi, sampeyan tetep nggak papa ditransparansi dulu, lalu pilih eyedropper tool dan klik pada area yang ditransparansi itu, tuangkan dengan paintbucket tool di area itu juga. Setelah itu baru deh transparansinya dihilangkan (diset none)
    Kalau sampeyan bingung saya ngomong apa, ya baca dulu tutorial sebelumnya di sini atau di sana.
Nah, kalau sudah selesai hasilnya seperti gambar di bawah ini:
pewarnaan vector bagian kulit gelap
Lalu kita menggambar area yang terang. Sama seperti area yang gelap di atas. Kalau sudah selesai, contohnya seperti gambar di bawah ini.
Menggambar area kulit yang terang
Nah, sudah pada tahu nggak caranya melubangi atau mengiris objek? Dijawab belum aja ya, soalnya akan saya kasih tau caranya. Hehehe… Gampang kok caranya, tinggal diklik objek yang kecil, yang pada gambar di atas adalah objek nomer 1. Trus sambil tekan shift sampeyan klik objek yang mau diiris, yaitu objek nomer 2. Lalu klik tombol di atas sana, namanya trim.
trim corel drawNah, yang kayak gini lo bentuk tombol trim itu. Jadi setelah diklik trim tersebut. Objek nomer 2 sudah diiris dengan objek nomer 1. Langkah selanjutnya adalah membuang objek nomer 1. Soalnya diri kita tidak akan memakainya lagi. Hehe..
Nah, lalu kita beri warna putih. Untuk membuatnya lebih muda, sampeyan transparansi aja beberapa persen. Kalau 50 persen masih terlalu terang (mau nulis “keterangan”, tapi kok nggak etis, hehe..), ya ditambahi lagi beberapa persen. Setelah selesai, diPowerClip ajah. Beres. Kalau nggak mau transparansi, ya pakek eyedropper tool kayak yang sudah daku terangkan di atas.
Hasilnya akan seperti di bawah ini:
pewarnaan vector bagian kulit terang
Lalu buatlah bajunya dan rambutnya dengan teknik pencahayaannya sama seperti di atas.
Untuk rambut, karena warnanya gelap. Untuk levels posterize 2, biasanya photoshop hanya akan menampilkan satu warna saja, yaitu hitam. Nggak papa sih sebenarnya. Tapi kalau mau lebih detail dan terkesan ada pencahayaannya, ya naikkanlah levelnya menjadi 3 atau 4 atau 5 atau sampai pencahayaan rambutnya terbagi menjadi beberapa warna.
Untuk baju, karena bagian ini masyarakat sekitar tidak begitu memerhatikan, makanya untuk urusan baju dan asesoris lainnya, itu AP TU HYU… alias terserah anda.. hehehe…
Buatlah background sesuka hati. kalau saya nggak mau ribet soal background. Cukup gradasi ajah. Atau kalau vectornya sudah ribet penuh asesoris dan kaya warna, biasanya saya hanya memberi warna begraund dengan putih saja alias nggak saya warnai, hehehe.. Biar orang lebih ngelihat vectoranku, bukan backgroundnya, heheheh…
Nih, sudah jadi punyaku…
vector bjork
Nah, kalau masih penasaran, saya membagi master vector gambar di atas untuk didownload gratis. Silakan diobrak-abrik vectorannya. Heheh

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger