Minggu, 13 Maret 2011

permeabilitas

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Telah kita semua ketahui, permeabilitas tanah adalah kemudahan media sarang mengalirkan air atau fluida lainya melalaui pori – pori tanah ada juga pendapat lain yaitu permeabilitas tanah adalah kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh. Mengetahui tentang seluk beluk dari permeabilitas tanah sangat penting sekali bagi beberapa aspek pertanian. Untuk mengetahui lebih dalam tentang permeabilitas inilah kami melakukan praktikum ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum yang telah kami lakukan adalah :
1. Untuk membuktikan bahwa tanah- tanah yang memiliki kandungan partikel liat , debu dan pasir yang berbeda mempunyai kemampuan yang berbeda pula dalam menahan air.
2. Untuk mengetahui factor apa saja yang mempengaruhi permeabilitas tanah
3. Untuk mengetahui factor apa saja yang dipengaruhi permeabilitas tanah



















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian permeabilitas
1. permeabilitas tanah adalah kemudahan media sarang mengalirkan air atau fluida lainya melalaui pori – pori tanah.
( Anonymous,2010 )
2. permeabilitas tanah adalah tingkat kesarangan tanah yang dilalui aliran massa air atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah
( Hanafiah, 2005 )
3.permeabilitas tanah adalah kecepatan bergeraknya suatu cairan pada media berpori dalam keadaan jenuh.
( Anonymous, 2010 )
4.permeabilitas tanah adalah kemampuan untuk mentransfer air atau udara. Biasanya diukur dengan istilah jumlah air yang mengalir melalui tanah dalam waktu yang tertentu dan ditetapkan sebagai inci/jam
( wanihadi utomo, 1985 )
2.2 Faktor – factor yang mempengaruhi Permeabilitas
a. Tekstur tanah
tanah yang berstruktur berpasir, maka permeabilitas tinggi karena pori-porinya banyak,sebaliknya bila tanah bertekstur liat maka permeabilitas tanahnya memiliki pori-pori yang kecil.
b. Struktur tanah
tanah yang memiliki struktur granuler maka permeabilitasnya tinggi karena pori-porinya banyak.sebalinya tanah yang memiliki struktur yang mantap maka memiliki pori-pori mikro yang banyak sehingga permeabilitasnya rendah.
c. Porositas
jika dalam tanah tersebut porositasnya banyak ( dalam hal penjumlahan antara pori makro dengan pori mikro ) maka permeabilitasnya tinggi,karena ruang pergerakan airnya akan lebih banyak.

d. gravitasi
dalam hal ini gaya gravitasi merupakan hal yang penting,karena bila gravitasi tidak ada maka permeabilitas tanah tidak ada
e. Viskositas
adalah derajat kekentalan cairan,jadi semakin kental cairan maka air yang mengalir pada tanah akan lambat maka permeabilitasnya lambat.

2.3 Faktor yang dipengaruhi permeabilitas tanah
a. Drainase
permeabilitas tinggi drainase pun ikut tinggi karena pori-pori makronya banyak.
b. Infiltrasi
Infiltrasi adalah proses resapnya air ke dalam tanah. Infiltrasi tinggi maka permeabilitasnya ikut tinggi karena daya menahan airnya rendah.
c. Evaporasi
merupakan proses penguapan. Evaporasi rendah maka permeabilitasnya akan tinggi karena daya menahan airnya tinggi.
d. Erosi
bila tanah yang bertekstur liat, maka erosinya rendah dan permeabilitasnya akn rendah juga, karena mamiliki pori – pori yang kecil.

kosistensi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Konsistensi adalah suatu sifat yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – partikel tanah. Pengolahan tanah yang tepat sangat membantu keberhasilan pertanaman yang diusahakan . pengolahan tanah untuk media pertumbuhan dan perkembangan tanaman sebaiknya dilakukan pada keadaan air yang tepat, yaitu tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Hal ini dimaksudkan agar tidak merusak struktur tanah.
Sehingga dalam praktikum ini dibahas mengenai bagaimana konsistensi tanah pada masing-masing jenis atau struktur tanah. Adapun yang dibahas yaitu berkaitan dengan perhitungan kadar air yang ada pada tanah. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan persentase kadar air dari suatu tipe tanah tertentu. Dalam hal ini juga dapat memahami hubungan dari konsistensi tanah terhadap porositas, aliran air, pengolahan tanah,mudah tidaknya akar menembus tanah dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai penetapan konsistensi dengan menggunakan metode kualitatif, maka dari itulah praktikum konsistensi tanah ini dilakukan.

1.2 Tujuan
1. Menentukan konsistensi tanah secara kualitatif yaitu penentuan ketahanan massa tanah terhadap remasan, tekanan atau pijatan tangan pada berbagai kadar air tanah
2. Menggambarkan konsistensi tanah tergolong tanah lepas, lunak, keras, gembur, teguh, lekat atau plastik.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi konsistensi
a. Konsistensi tanah adalah suatu sifat yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – partikel tanah
( Kurniawan. 2007 )
b. Konsistensi tanah adalah istilah yang berkaitan dengan kandungan air yang menunjukkan manifestasi gaya – gaya fisika yakni kohesi dan adhesi yang bekerja didalam tanah pada kandungan air yang berbeda – beda
( Halim,1986 )
c. Konsistensi tanah adalah massa yang digunakan untuk mendeskripsikan daya tahan tanah pada berbagai macam kelembaban yang disebabkan oleh tekanan mekanik atau memanipulasinya.
( Nyle.C.Brady )

2.2 Macam – macam konsistensi tanah
Menurut penentuan dilapangan :
a. Konsistensi basah, diamati pada saat tanah dalam keadaan basah atau berada diatas kapasitas lapangan terdiri dari :
- Kelekatan adalah keadaan adhesi tanah terhadap bahan lain berdasarkan kelekatan bahan tanah jika diotekan antara ibu jari dan telunjuk , antara lain : tidak lekat, agak lekat,lekat dan sangat lekat.
- Plastisitas adalah kemampuan bahan tanah untuk diubah bentuknya karena pengaruh tekanan danm tetap pada bentuk semula meskipun tekanan telah dilepaskan, antara lain :
a. Tidak lekat: tidak dapat digulung,
b. agak lekat: dapat dibuat ttapi mudah rusak,
c. liat: dapat dibuat dan mudah dibentuk,
d. sangat liat : mudah dibuat
b. Konsitensi lembab, diamati pada kondisi kandungan legas kurang lebih antara kering angin dan kapasitas lapangan , dengan cara diremas sampai tanah agak lembab, antara lain :
a. Lepas – lepas : bahan tanah tidak mampat
b. Sangat gembur : mudah hancur
c. Gembur : dipijat dengan liat baru hancur
d. Teguh : dipijat sukar hancur
e. Sangat teguh : ditekan kuat hingga jari sakit
f. Luar biasa teguh : dengan bantuan alat baru hancur
c. Konsitensi kering diukur dengan cara memecahkan agregat dalam keadaan kering angin menggunakan ibu jari dan telunjuk atau tangan, antara lain :
a. Lepas – lepas : masa tanah tidak terikat sama sekali
b. Lunak : ditekan sedikit hancur, lemah
c. Agak keras : tahan dipijat, dapat digores dengan kuku.
d. Keras : dipijat tidak bereaksi, dapat digores dengan kaca
e. Sangat keras : tidak bias patah, data digores dengan besi
f. Luar biasa keras : bongkahan batu bias dengan dipukul palu geologi

• Menurut penetapan dilaboratorium :
Konsitensi ditetapkan secara langsung dilaboratirium berdasarkan angka atterberg, berikut ini batas konsitensinya, antara lain :
a. Batas cair ( BC ) adalah kandungan legas tanah pada saat tanah dapat mengalir tanpa tekanan, dibawah standar getaran
b. Baatas Lekat ( BL ) adalah kandungan legas pada saat masih kering yang dibasahi secara perlahan dan mulai melekat pada logam.
c. Barasd gulung ( BG ) adalah kandungan legas pada saat keliatan mulai terasa dan tanah dapat dibentuk sesuai dengan yang dikehendaki.
d. Batas berubah wrna ( BBW ) adalah kandungan legas tanah pada saat pasta mulai kering karena massih ada air kapiler.
( Susanto. 2005 )

2.3 Metode Pengukuran konsistensi tanah
(1) Secara kualitatif
dilakukan di lapangan dalam deskripsi profil tanah. Cara-nya dengan jalan memijit di antara ibu jari dan Cara menetapkan kosistensi tanah ada dua cara yaitu: telunjuk, atau dilakukan dengan menggunakan pnetrometer. Pengamatan dengan menggunakan alat pnetrometer, memberi hasil kuantitatif, nilainya dinyatakan dalam kg/cm3 .Penetrometer – mengamati seberapa keras tanah, hal ini sama dengan pengaruh akar tanaman. Tanah memiliki konsistensi sangat lemah, hanya ada gaya kecil diantara partikel. Maka roda modil mudah menekan pasir dan terjebak dalam pasir
(2) Secara kuantitatif,
dikerjakan di laboratorium. Penentuan konsistensi tanah dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan angka-angka “ATTERBERG
( Anonymaos, 2010 )
2.4 Faktor mempengaruhi konsistensi tanah
a. Tekstur tanah
Bila teksturnya pasir maka konsistensinya rendah, bila liat konsistensinya tinggi. Semakin halus tekstur tanahnya maka konsistensinya tinggi sehingga daya tarik partikelnya semakin besar juga daya mengikat airnya juga besar.
b. Kadar air
Bila kadar air tinggi dan mempunyai batas tertentu maka konsistensi tanah akan menurun. Yang semua itu disebabkan kondisional tanah jenuh. Denganya kadar air kita dapat menentukan kelekatan dan kemampatan konsitensi tanahn ad
c. Bahan Organik
Fungsi dari bahan organic adalah mengandung agregat tanah. Bahan organic yang tinggi akan meningkatkan daya tahan air dan nilai konsistensinya tinggi.
d. Struktur
Bila semakin mantap strukturnya maka konsistensinya semakin tinggi. Struktur merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah terjadi dikarenakan debu, liat dan pasir terikat menjadi satu. Misalnya pada struktur granuler yang memiliki ruang pori besar, maka konsistensi tanahnya rendah.
2.5 Faktor dipengaruhi konsistensi
a. Perakaran
Bila konsistensinya tinggi atau teguh maka akar akan sukar untuk menembus tanah
b. Infiltrasi
Bila konsistensinya rendah maka infiltrasinya akan tinggi.
c. Pengolahan
Bila konsistensinya rendah maka pengolahan tanah akan menjadi mudah ( gembur ),material tanah dapat dipecah dengan tekanan lemah dan mudah hancur menjadi butiran lepas, sehingga terdapat banyak pori – pori udara . sedangkan konsistensi tanah yang teguh m,aterial tanahnya sulit pecah sehingga membutuhkan pengolahan tanah yang lebih sulit.
d. Porositas
Bila konsistensinya tinggi maka porositasnya juga rendah karena banyak pori- porinya.

struktur tanah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur tanah adalah gumpalan kecil dari butir – butir tanah , gumpalan ini terjadi dikarenakan debu , liat dan pasir menjadi satu karena ada perekat – perekatnya, yang mana struktur ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan tanah sebagai media tanam. Dalam praktikum ini praktikan dilatih untuk mampu mengenali struktur tanah secara tepat dan cepat. Dalam praktikum ini membahas mengenai jenis – jenis struktur tanah, dengan cara mengukur panjang , lebar dan tinggi dari struktur tanah tersebut. Dalam hal praktikum ini juga praktikan dapat memahami factor – factor apa saja yang mempengaruhi struktur tanah seperti Bahan organik, Aktivitas Makhluk Hidup, Tektur tanah, Perakaran tanaman, Erosi dan Bahan Induk serta implikasi dari macam – macam struktur tanah terhadap berbagai hal praktis seperti : porositas, aliran air, pengolahan tanah,mudah tidaknya akar menembus tanah dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai struktur tanah inilah maka praktikum struktur tanah ini dilaksanakan.

1.2 Tujuan
a. Agar dapat mengenali tentang struktur tanah
b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk struktur tanah dan sifat pencirinya.
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menpengaruhi pembentukan sruktur.
d. Untuk menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang dipengaruhi oleh stuktur tanah
e. Untuk mengetahui hubungan korelasi dari stuktur tanah terhadap bidang
pertanian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jurnal Struktur Tanah ( 2 Dianalisis )

Dalam jurnal yang saya baca. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat. Dalam tinjauan morfologi, struktur tanah diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer menjadi satu kelompok partikel (cluster) yang disebut agregat, yang dapat dipisah-pisahkan kembali serta mempunyai sifat yang berbeda dari sekumpulan partikel primer yang tidak teragregasi. Dalam tinjauan edafologi, sejumlah faktor yang berkaitan dengan struktur tanah jauh lebih penting dari sekedar bentuk dan ukuran agregat. Dalam hubungan tanah dengan tanaman, ukuran pori, stabilitas agregat, kemampuan teragregasi kembali saat kering, dan kekerasan (hardness) agregat jauh lebih penting dari ukuran dan bentuk agregat itu sendiri. De Boodt (1978) menyatakan bahwa struktur tanah berpengaruh terhadap gerakan air, gerakan udara, suhu tanah dan hambatan mekanik perkecambahan biji serta penetrasi akar tanaman. Karena kompleknya peran struktur, maka pengukuran struktur tanah didekati dengan sejumlah ukuran antara lain bentuk dan ukuran agregat, agihan ukuran agregat, stabilitas agregat, persentase agregasi, porositas (BV, BJ), ukuran pori, dan kemampuan menahan air (Amezketa et al., 1996; Verplancke, 1993; De Boodt, 1978; Baver et al., 1972; Kemper & Chepil, 1965). Kemper & Chepil (1965) dan Baver et al. (1972) menyatakan ukuran agregat dan stabilitasnya berkaitan dengan kepekaan struktur tanah terhadap erosi baik erosi angin maupun erosi air.
(Suci Handayani & Bambang Hendro Sunarminto,2002)

Struktur tanah adalah penyusunan zarah-zarah tanah individual satu terhadap yang lain menjadi suatu pola. Struktur tanah adalah susunan pori-pori tanah kecil, sedang dan besar dalam suatu pola .Struktur tanah bukan merupakan faktor tumbuh tanama tetapi berpengaruh terhadap semua factor pertumbuhan tanaman, seperti dalam hal pemasokan air,aerasi, ketersediaan hara, kegiatan mikrobia,penembusan akar dll.
(Dwi Priyo Ariyanto,2010)

2.2 Bentuk Struktur Tanah dan Sifat Pencirinya
a. Bentuk lempeng
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 1 mm - Halus : 1-2 mm - Sedang : 2-5 mm - Kasar : 5-10 mm - Sangat kasar : > 10 mm
- Terdapat pada lapisan padas liat
b. Bentuk Prisma
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 10 mm - Halus : 10-20 mm - Sedang : 20-50 mm - Kasar : 50-100 mm - Sangat kasar : > 100 mm
- Berada pada daerah beriklim kering
c. Bentuk Gumpal Bersudut
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 5 mm - Halus : 5- 10 mm - Sedang : 10-20 mm - Kasar 20-50 mm - Sangat kasar : > 50 mm
- Pada daerah beriklim basah
d. Bentuk Gumpal Membulat
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 5 mm - Halus : 5-10 mm - Sedang : 10-20 mm - Kasar : 20-50 mm - Sangat kasar : > 50 mm
- di daerah dengan iklim basah
e. Bentuk Tiang
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 10 mm - Halus : 10-20 mm - Sedang : 20-50 mm - Kasar : 50-100 mm - Sangat kasar : > 100 mm
- Tanah pada daerah beriklim kering
f. Bentuk Glanuler
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 1 mm - Halus : 1-2 mm - Sedang : 2-5 mm - Kasar : 5-10 mm - Sangat kasar : > 10 mm
g. Bentuk Remah
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 1 mm
- Halus : 1-2 mm
- Sedang : 2-5 mm
- Kasar : 5-10 mm
- Sangat kasar : . 10 mm
- Berbentuk bulat sangat porous,
(Hardjowogono, 2003)

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Struktur Tanah
Adapun factor – factor yang mempengaruhi pembentukan struktur tanah adalah :
1.Bahan organic
Yang mana dalam pembentukan struktur tanah ini bahan organic berfungsi sebagai perekat atau lem.
2.Aktivitas makhluk hidup
Bila didalam tanah banyak aktifitas makhluk hidupnya,maka tanah akan menjadi gembur dan akibatnya struktur tanah menjadi lemah.
3.Tekstur
Tekstur menunjukan perbandingan relatif pasir, debu dan liat dalam tanah. Tekstur juga menunjukan keadaan kasar atau halusnya suatu tanah itu,dari penjelasan diatas dilihat. hubungan antara struktur dengan tekstur tanah yaitu tekstur tanah sangat butuh peran dalam menentukan struktur tingkat kesulitan dan kemudahan daya oleh tanah dan drainase tanah. Tanah yang kemantapan rendah makin mudah diolah karena kandungan liatnya sedikit dan sebaliknya. Tekstur tanah dengan struktur tanah erat sekali hubungannya. Sebagai contohnya, bila tekstur tanahnya pasir maka struktur tanahnya granuler.
4.Perakaran
Akar berfungi untuk mendukung berdirinya tanaman dan mengangkut serta menyerap air dan zat – zat makanan dari dalam tanah. Bila akar tanaman tersebut kuat maka akan mengubah struktur dari tanah tersebut, yang semula gumpalan menjadi gumpal bersudut.
5.Organisme
Dalam hal ini sama saja dengan factor aktivitas makhluk hidup, yakni bila di dalam tanah banyak terdapat organisme maka tanah menjadi gembur dan berakibat pada struktur tanahnya yang menjadi lemah.
6.Bahan Induk
Bahan organik mempunyai sifat mengikat, memperbesar kemungkinan penggumpalan yang mencirikan pada agregat individual. Bahan organik berperan sebagai perekat partikel-partikel tanah sehingga jika bahan tersedia dalam jumlah banyak partikel tanah sehingga mudah menyatu dan dapat dibentuk srtuktur egregat yang kuat kemantapannya.
7.Erosi
Tanah selalu peka terhadap erosi air. Bahan hasil erosi mungkin diendapkan di lembah-lembah sungai untuk menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin terangkut sampai ke laut. Sehingga bila struktur tanahnya tidak mantap maka erosi akan terjadi.
2.4 Faktor yang Dipengaruhi Struktur Tanah
Adapun factor – factor yang dipengaruhi struktur tanah adalah :
1.Perakaran
Misalnya bila struktur tanahnya mantap maka akar akan sulit menembus.
2.Porositas
Pori besar menyediakan aerasi, infiltrasi dan drainasi,pori sedang memberikan kemudahan bagi penghantaran air, pori kecil sebagai tandon air yang dapat
dimanfaatkan oleh tanaman.
3.daya menahan air
Bila strukturnya memiliki pori yang halus maka tanah memiliki daya menahan air yang lebih sedikit pula.
4.pertumbuhan tanaman
Struktur tanahnya mantap maka akar akan sulit menembus,maka pertumbuhan tanaman akan sulit dan membutuhkan pengolahan tanah yang keras.

Jumat, 11 Maret 2011

tekstur tanah

bab 1
pendahuluan

latar belakang
tanah merupakan suatu sistem yang sangat kompleks yang dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu fisik, kimia, dan biologi. tanah yang dengan istilah lain disebut pedosfera yang berada diatas permukaan ini merupakan panduan dari beberapa bagian penyusun. enpat bagian pnyusun tanah yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. salah satu sifat penting dari tanah adalah tekstur tanah.
tekstur tanah menunjukan kasar atau halusnya suatu tanah. tekstur tanah merupakan perbandingan relatif pasir, debu, dan liat atau kelompok partikel yang lebih kecil dari kerikil. tekstur tanah sering berhubungan langsung dengan permeabilitas,daya tahan memegang air, aerase, serta kesuburan tanah.

tujuan
1. mahasiswa lebih mudah mempelajari tekstur tanah berdasarkan pengklompokan yang ada
2. mahasiswa dpt mendeskripsikan tekstur tanah dari berbagai wilayah yang ada fi sekitar.,

manfaat
1. menambah wawasan dari tekstur tanah yang di pelajari oleh mahasiswa
2. memberi pengetahuan tentang keanekaragaman tekstur tanah yang terdapat di permukaan bumi

bab 3
hasil dan pembahasan

3.1 analisis tekstur
menurut jurnal tekstur tanah adalah suatu karakteristik salah satu karakteristik yang perlu di amati karena berkaitan dengan pemilihan tanaman karena tiap tanaman memiliki jenis yang berbeda untuk menjadi tempat tumbuhnya.

3.2 macam-macam tekstur tanah
1. pasir : tanah dalam keadaan tidak saling berikatan, nampak butir-butiran
tunggal
2. gelu : kandungan psir, debu dan liat hampir sama maka tanah mudah
di bentuk memanjang namun akan retak apabila dibengkokan
3. tanah pasiran : kapasitas menahan air rendah, kapasitas adsorbsi rendah,
kandungan hara rendah, dan sangat baik untuk sistem perakaan.
4. pasir geluhan : cukup mengandung unsur debu dan lempung untuk menjadikan tanah
yang bersifat kohesi.
5. tanah debuan : memiliki sifat antara lempung dan pasir
6.tanah lempungan: kapasitas air tinggi, drainase buruk, penyerapan air tinggi,
banyak unsur hara, dan sukar untuk di olah

3.3 perbadaan tekstur utama
fisik :
pasir :
- memiliki ciri terasa kasar apabila dipegang
- berbutir
- tidak lengket
- tidak bisa d bentuk bola atau gulungan
debu :
* terasa tidak kasar
* masih terasa berbutir
* agak melekat
* dapat di bentuk bola
liat :
- terasa berat
- halus
- sangat lekat
- dapat dibentuk bola dengan baik
- agak sulit menyerap air

kimia
pasir :
- cenderung berisi s dan O2
debu :
- dapat melepaskan Ca, Mg, dan K
liat :
- mineral sekunder hasil dari sintosis mineral primer

biologi
pasir :
- tergantung dari komposisi bahan induk dan mineral serta pelapukan
debu :
- tergantung dari komposisi bahan induk dan mineral serta pelapukan
liat :
- lebih bnyak mikroorganisme sehingga meningkatkan kesuburan

3.5 faktor yang mempengaruhi dan di pengaruhi tekstur tanah

3.5.1 faktor yang mempengaruhi:
1. bahan induk : komponen paling penting sebagai penyusun tanah
2. topografi : semakin tinggi tempat maka penyusunan bahan organik berbeda
3. bahan organik : sisa tanaman dan hewan yang mengalami proses pelapukan
4. pengolahan tanah : pengolahan tanah akan mempengaruhi pasir, debu, liat

3.5.2 faktor yang dipengaruhi :
*organisme : organisme yang hidup didalam tanah, terdiri atas flora dan fauna tanah
*porositas : perbandingan ruang pori dalam tanah
*kosistansi: ketahanan bentuk tanah di pengaruhi oleh bntuk tanah

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger