Minggu, 13 Maret 2011

struktur tanah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur tanah adalah gumpalan kecil dari butir – butir tanah , gumpalan ini terjadi dikarenakan debu , liat dan pasir menjadi satu karena ada perekat – perekatnya, yang mana struktur ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan tanah sebagai media tanam. Dalam praktikum ini praktikan dilatih untuk mampu mengenali struktur tanah secara tepat dan cepat. Dalam praktikum ini membahas mengenai jenis – jenis struktur tanah, dengan cara mengukur panjang , lebar dan tinggi dari struktur tanah tersebut. Dalam hal praktikum ini juga praktikan dapat memahami factor – factor apa saja yang mempengaruhi struktur tanah seperti Bahan organik, Aktivitas Makhluk Hidup, Tektur tanah, Perakaran tanaman, Erosi dan Bahan Induk serta implikasi dari macam – macam struktur tanah terhadap berbagai hal praktis seperti : porositas, aliran air, pengolahan tanah,mudah tidaknya akar menembus tanah dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai struktur tanah inilah maka praktikum struktur tanah ini dilaksanakan.

1.2 Tujuan
a. Agar dapat mengenali tentang struktur tanah
b. Untuk mengetahui bentuk-bentuk struktur tanah dan sifat pencirinya.
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menpengaruhi pembentukan sruktur.
d. Untuk menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang dipengaruhi oleh stuktur tanah
e. Untuk mengetahui hubungan korelasi dari stuktur tanah terhadap bidang
pertanian.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jurnal Struktur Tanah ( 2 Dianalisis )

Dalam jurnal yang saya baca. Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang menggambarkan susunan keruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk agregat. Dalam tinjauan morfologi, struktur tanah diartikan sebagai susunan partikel-partikel primer menjadi satu kelompok partikel (cluster) yang disebut agregat, yang dapat dipisah-pisahkan kembali serta mempunyai sifat yang berbeda dari sekumpulan partikel primer yang tidak teragregasi. Dalam tinjauan edafologi, sejumlah faktor yang berkaitan dengan struktur tanah jauh lebih penting dari sekedar bentuk dan ukuran agregat. Dalam hubungan tanah dengan tanaman, ukuran pori, stabilitas agregat, kemampuan teragregasi kembali saat kering, dan kekerasan (hardness) agregat jauh lebih penting dari ukuran dan bentuk agregat itu sendiri. De Boodt (1978) menyatakan bahwa struktur tanah berpengaruh terhadap gerakan air, gerakan udara, suhu tanah dan hambatan mekanik perkecambahan biji serta penetrasi akar tanaman. Karena kompleknya peran struktur, maka pengukuran struktur tanah didekati dengan sejumlah ukuran antara lain bentuk dan ukuran agregat, agihan ukuran agregat, stabilitas agregat, persentase agregasi, porositas (BV, BJ), ukuran pori, dan kemampuan menahan air (Amezketa et al., 1996; Verplancke, 1993; De Boodt, 1978; Baver et al., 1972; Kemper & Chepil, 1965). Kemper & Chepil (1965) dan Baver et al. (1972) menyatakan ukuran agregat dan stabilitasnya berkaitan dengan kepekaan struktur tanah terhadap erosi baik erosi angin maupun erosi air.
(Suci Handayani & Bambang Hendro Sunarminto,2002)

Struktur tanah adalah penyusunan zarah-zarah tanah individual satu terhadap yang lain menjadi suatu pola. Struktur tanah adalah susunan pori-pori tanah kecil, sedang dan besar dalam suatu pola .Struktur tanah bukan merupakan faktor tumbuh tanama tetapi berpengaruh terhadap semua factor pertumbuhan tanaman, seperti dalam hal pemasokan air,aerasi, ketersediaan hara, kegiatan mikrobia,penembusan akar dll.
(Dwi Priyo Ariyanto,2010)

2.2 Bentuk Struktur Tanah dan Sifat Pencirinya
a. Bentuk lempeng
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 1 mm - Halus : 1-2 mm - Sedang : 2-5 mm - Kasar : 5-10 mm - Sangat kasar : > 10 mm
- Terdapat pada lapisan padas liat
b. Bentuk Prisma
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 10 mm - Halus : 10-20 mm - Sedang : 20-50 mm - Kasar : 50-100 mm - Sangat kasar : > 100 mm
- Berada pada daerah beriklim kering
c. Bentuk Gumpal Bersudut
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 5 mm - Halus : 5- 10 mm - Sedang : 10-20 mm - Kasar 20-50 mm - Sangat kasar : > 50 mm
- Pada daerah beriklim basah
d. Bentuk Gumpal Membulat
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 5 mm - Halus : 5-10 mm - Sedang : 10-20 mm - Kasar : 20-50 mm - Sangat kasar : > 50 mm
- di daerah dengan iklim basah
e. Bentuk Tiang
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 10 mm - Halus : 10-20 mm - Sedang : 20-50 mm - Kasar : 50-100 mm - Sangat kasar : > 100 mm
- Tanah pada daerah beriklim kering
f. Bentuk Glanuler
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 1 mm - Halus : 1-2 mm - Sedang : 2-5 mm - Kasar : 5-10 mm - Sangat kasar : > 10 mm
g. Bentuk Remah
Sifat pencirinya :
- Sangat halus : < 1 mm
- Halus : 1-2 mm
- Sedang : 2-5 mm
- Kasar : 5-10 mm
- Sangat kasar : . 10 mm
- Berbentuk bulat sangat porous,
(Hardjowogono, 2003)

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Struktur Tanah
Adapun factor – factor yang mempengaruhi pembentukan struktur tanah adalah :
1.Bahan organic
Yang mana dalam pembentukan struktur tanah ini bahan organic berfungsi sebagai perekat atau lem.
2.Aktivitas makhluk hidup
Bila didalam tanah banyak aktifitas makhluk hidupnya,maka tanah akan menjadi gembur dan akibatnya struktur tanah menjadi lemah.
3.Tekstur
Tekstur menunjukan perbandingan relatif pasir, debu dan liat dalam tanah. Tekstur juga menunjukan keadaan kasar atau halusnya suatu tanah itu,dari penjelasan diatas dilihat. hubungan antara struktur dengan tekstur tanah yaitu tekstur tanah sangat butuh peran dalam menentukan struktur tingkat kesulitan dan kemudahan daya oleh tanah dan drainase tanah. Tanah yang kemantapan rendah makin mudah diolah karena kandungan liatnya sedikit dan sebaliknya. Tekstur tanah dengan struktur tanah erat sekali hubungannya. Sebagai contohnya, bila tekstur tanahnya pasir maka struktur tanahnya granuler.
4.Perakaran
Akar berfungi untuk mendukung berdirinya tanaman dan mengangkut serta menyerap air dan zat – zat makanan dari dalam tanah. Bila akar tanaman tersebut kuat maka akan mengubah struktur dari tanah tersebut, yang semula gumpalan menjadi gumpal bersudut.
5.Organisme
Dalam hal ini sama saja dengan factor aktivitas makhluk hidup, yakni bila di dalam tanah banyak terdapat organisme maka tanah menjadi gembur dan berakibat pada struktur tanahnya yang menjadi lemah.
6.Bahan Induk
Bahan organik mempunyai sifat mengikat, memperbesar kemungkinan penggumpalan yang mencirikan pada agregat individual. Bahan organik berperan sebagai perekat partikel-partikel tanah sehingga jika bahan tersedia dalam jumlah banyak partikel tanah sehingga mudah menyatu dan dapat dibentuk srtuktur egregat yang kuat kemantapannya.
7.Erosi
Tanah selalu peka terhadap erosi air. Bahan hasil erosi mungkin diendapkan di lembah-lembah sungai untuk menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin terangkut sampai ke laut. Sehingga bila struktur tanahnya tidak mantap maka erosi akan terjadi.
2.4 Faktor yang Dipengaruhi Struktur Tanah
Adapun factor – factor yang dipengaruhi struktur tanah adalah :
1.Perakaran
Misalnya bila struktur tanahnya mantap maka akar akan sulit menembus.
2.Porositas
Pori besar menyediakan aerasi, infiltrasi dan drainasi,pori sedang memberikan kemudahan bagi penghantaran air, pori kecil sebagai tandon air yang dapat
dimanfaatkan oleh tanaman.
3.daya menahan air
Bila strukturnya memiliki pori yang halus maka tanah memiliki daya menahan air yang lebih sedikit pula.
4.pertumbuhan tanaman
Struktur tanahnya mantap maka akar akan sulit menembus,maka pertumbuhan tanaman akan sulit dan membutuhkan pengolahan tanah yang keras.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

junalnya yang lain mana ya pendukung nya ?

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger